Makanan berbahan baku utama jamur kini mulai punya banyak penggemar. Selain kandungan gizinya yang tinggi, jamur juga bisa diolah menjadi aneka camilan. Bagi para vegetarian, jamur juga bisa menjadi makanan alternatif pengganti lauk.
Bagi yang penciuman bisnisnya tajam, jamur pun bisa disulap menjadi tambang uang. Peluang ini yang secara jeli dimanfaatkan Paksi Dewandaru, pemilik gerai makanan jamur bernama d'mushroom di Depok, Jawa Barat.
Ia mendirikan usaha makanan olahan dari jamur sejak 2007 dan mulai menawarkan kemitraan sejak 2009. Selain menawarkan makanan olahan jamur, d'mushroom juga menyediakan aneka minuman jeli yang menyegarkan. "Saya menyatukan bisnis makanan dan minuman karena lebih menguntungkan.
Hingga kini, d'mushroom sudah memiliki 63 cabang yang tersebar di berbagai daerah. Paksi mengklaim, banyak yang berminat menjadi mitra karena d'mushroom mematok harga murah untuk setiap porsi jamur dan minuman jeli. Misalnya seporsi jamur champignon with mayonnaise dihargai Rp 7.000. "Menu lain, ada jamur saus tiram, tempura jamur, steik jamur, sate jamur, dan lainnya," kata Paksi.
Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan d'mushroom dengan masa kontrak selama lima tahun. Pertama, paket monsterjelly and friends seharga Rp 12 juta. Paket ini menawarkan konsep gerai dengan lokasi usaha di mal dan kawasan perkantoran.
Dalam paket ini, mitra mendapat bahan baku awal selama sebulan, pelatihan mengolah jamur, desain gerai, dan training manajemen. Paksi menjanjikan, mitra yang mengambil paket ini mendapat omzet Rp 7,4 juta per bulan, dengan laba bersih Rp 4,125 juta. "Jadi balik modal di bulan ketiga.
Tawaran kedua adalah paket jejamur corner senilai Rp 30 juta. Paket ini mengusung konsep booth stand. Lokasinya hanya difokuskan di pusat-pusat perbelanjaan.
Dalam paket ini, mitra akan mendapat perlengkapan tambahan, seperti mesin kasir, seragam, banner, dan spanduk opening. Paksi menjanjikan, omzet mitra sebesar Rp 18 juta per bulan, dengan laba bersih Rp 4,7 juta. "Mitra balik modal enam bulan sampai tujuh bulan.
Tawaran terakhir adalah paket jejamur resto n grill. Paket ini mengusung konsep restoran makanan cepat saji, dengan biaya investasi Rp 250 juta. "Itu sudah termasuk biaya franchise fee sebesar Rp 20 juta dan sewa tempat Rp 45 juta setahun.
Dalam paket ini, mitra mendapat perlengkapan masak, meja kursi, bahan baku, dan biaya pembukaan restoran. Paksi menargetkan, omzet mitra Rp 100 juta per bulan. Adapun laba bersihnya Rp 22 juta per bulan. "Balik modal di bulan ke-12.
Khoerussalim Ikhsan, pengamat wirausaha, menilai, pasar makanan olahan jamur memang terbuka lebar. Tapi, masih kalah ketimbang makanan olahan dari ayam atau bebek. Ia menyarankan, franchisor mengemas produk jamur menjadi lebih menarik dan lezat. "Jadi pelanggan tidak cepat jenuh.
Sumber: Forum Tempo
0 komentar:
Posting Komentar